“Mempertimbangkan perannya yang begitu penting, segmen UMKM dan perempuan perlu dibekali keterampilan literasi keuangan dalam menghadapi tantangan keuangan yang semakin kompleks. Keterampilan literasi keuangan yang baik diperlukan untuk membuat keputusan pengelolaan keuangan keluarga dan bisnis secara lebih bijak dan cermat,” kata Friderica.
Lebih lanjut, Friderica menyampaikan, berdasarkan survei oleh Programme for International Student Assessment (PISA), sebanyak 95 persen pelajar peserta survei PISA memperoleh informasi literasi keuangan dari orang tua, khususnya dari ibu. Sehingga, pemberdayaan literasi keuangan terhadap perempuan juga dapat mewujudkan generasi muda yang cakap keuangan.
Sebagai upaya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, OJK menargetkan segmen pelaku UMKM dan perempuan menjadi sasaran prioritas dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia dan Sasaran Prioritas Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2023.