Hal ini berarti OJK memberikan akses literasi dan inklusi keuangan yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kegiatan dilaksanakan secara hybrid dengan jumlah ibupreneur yang hadir secara offline sebanyak 500 orang dan secara online sebanyak 20.000 orang. Hal ini menunjukkan bahwa banyak Pelaku UMKM dan IRT yang tertarik dan antusias dalam mengikuti kegiatan edukasi keuangan ini.
OJK turut menyampaikan sosialisasi waspada investasi ilegal dan perencanaan keuangan untuk UMKM dan IRT. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali turut menyampaikan penjelasan mengenai bentuk dukungan pemerintah daerah kepada perkembangan UMKM salah satunya dengan melakukan Pembinaan dan Pendampingan pada Sentra-Sentra Industri Kerajinan (Teknis dan Kelembagaan) serta Pemasaran Produk Sandang secara Online maupun Offline. Kemudian materi terakhir dibawakan oleh PT Permodalan Nasional Madani terkait Akses Permodalan PT Permodalan Nasional Madani kepada UMKM dan Perempuan dan sharing bersama nasabah inspiratif .