Dia menyebutkan, bencana banjir terjadi di Libya sebagai pengingat Indonesia agar selalu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana sewaktu-waktu dapat terjadi dimana saja.
“Peristiwa di Libya harus menjadi pembelajaran bagi kita untuk terus meningkatkan kapasitas agar siap menghadapi perubahan iklim semakin nyata,” jelas Sorni.
Bantuan kali ini berupa bantuan logistik pemenuhan kebutuhan dibutuhkan saat banjir melanda.
“Pemerintah mengirimkan 27 jenis bantuan logistik dengan berat lebih dari 46 ton senilai lebih dari Rp13,9 miliar,” ungkapnya.
Rincian bantuan logistik berupa tenda pengungsi 5 unit, tenda keluarga 100 unit, genset 50 unit, velbed 1.000 unit, matras 500 lembar, peralatan kebersihan 1.250 paket, pakaian anak 5.000 set, pakaian dewasa 2.500 buah, pakaian dalam 2.000 buah, peralatan perkakas 100 unit, kain kafan 1.000 lembar, kantung mayat 1.000 unit, lampu solar 30 unit, rendang 5.000 paket, susu 5.000 buah, makanan siap saji 5.000 buah.
Selanjutnya perlengkapan kedaruratan 6 unit, perlengkapan kebersihan anak 65 paket, perlengkapan kebersihan ibu hamil 39 paket, perlengkapan kebersihan bayi 42 paket, disinfektan 60 paket, alat penyemprot disinfektan 15 unit, alat penyuling dan penjernih air 24 unit, makanan pendamping ASI 1 ton, makanan tambahan untuk Ibu hamil 1 ton, paket kesehatan 1 paket dan alat bantu melahirkan 5 paket.