Setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih 11 jam atau pukul 10.52 waktu Libya, bantuan kemanusiaan tiba di Bandara Internasional Benina, Benghazi, Libya. Awalnya bantuan direncanakan dapat diturunkan di Tripoli di Libya Barat. Namun dengan berbagai aspek pertimbangan, maka pesawat diarahkan ke Benghazi, wilayah Libya Timur.
Setelah pesawat berhenti sempurna, pihak ground handling dan kru kargo bandara segera bergegas membongkar isi perut burung besi bertengger di apron khusus kargo. Rombongan delegasi, sebagai representasi masyarakat Indonesia turun menuju ruang VIP bandara.
Di sana perwakilan Red Crescent Libya atau Palang Merah Libya telah menanti, termasuk KBRI, KJRI dan tim BNPB lebih dulu datang mengurus segala persyaratan dan memastikan proses pengiriman bantuan berjalan sesuai harapan.
Sekretaris Utama BNPB, Rustian dan Anggota DPR RI disambut hangat. Tanpa berlama-lama, upacara sakral serah terima bantuan dilaksanakan sesaat setelah rombongan menginjakkan kaki di Libya.
Usai serah terima dilaksanakan, Sekretaris Utama BNPB menandatangani dokumen bersama Sekjen Red Crescent wilayah Benghazi, Libya, Omer Ali Budabous di gedung VIP Bandara Benina.