Pesan yang tersirat dari tasyakuran ini dengan memberikan santunan ke anak-anak yatim piatu, bahwa, ada anak-anak yatim piatu yang harus diperjuangkan terus nasib dan masa depannya.
“Majelis Ulama Indonesia ini menyampaikan, sekarang waktu untuk merenung, untuk melakukan kontemplasi, dan kita bersama anak-anak yatim piatu, supaya kita ingat. Bahwa di Sulsel ada anak-anak yatim piatu yang harus kita perjuangkan terus nasib dan masa depanya,” paparnya.
Sebagai pejabat Gubernur terus mendorong melalui sinergi dan kebersamaan, termasuk yang telah terbina selama ini dengan seluruh perangkat Pemprov Sulsel bersama forkopimda, kepala daerah, dan ulama, bisa perjuangan untuk masa depan masyarakat Sulsel.
Sedangkan, Staf Ahli Pemerintahan Bidang Hukum Pemprov Sulsel, Malik Faisal dalam laporannya menyampaikan, selain anak – anak yatim piatu juga kaum duafa mendapat santunan. Sehingga sekitar 4000 anak – anak yatim piatu dan kaum duafa yang hadir.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini menjadi berkah bagi pemerintah provinsi Sulawesi Selatan ke depan” sebutnya. (tim)