“Damien pemain agresif. Attack banget, enggak ada defence. Fisiknya juga lebih bagus dari saya, kelihatannya lebih berotot. Mungkin saya akan main placing atau pinter-pinteran aja, sih,” papar pengidola Roger Federer.
Di tunggal putri, Noya Myeisha Nafeeza Rifaldi menghentikan laju unggulan keenam, Kaitlyn Poon dari Hong Kong. Berbekal forehand akurat dan permainan baseline, siswa SD Negeri 3 Bendosari, Sukoharjo (Jawa Tengah) ini unggul 6-1, 6-4.
“Lawanku sulit, ya. Pukulannya kenceng. Tapi aku bisa bertahan. Kalo ditembak, bolanya bisa kunaikkan. Tiap bola enak, baru aku attack,” tutur Noya.
Pada perempat final, Noya melawan unggulan teratas sekaligus juara pekan pertama, Gwen Emily Kurniawan.
Pertama kali bermain di KU 14, belia sebelas tahun ini mencermati ketangguhan calon lawannya itu.
“Bola (Gwen) tipis banget di net. Mainnya sabar dan tenang. Mungkin, besok aku ajak main rally,” tuturnya menyongsong pertemuan perdana di antara mereka.(bam)