IPOL.ID – Sebanyak 22 rumah sakit di Jalur Gaza berhenti beroperasi akibat agresi Israel, demikian kata kantor media pemerintah di daerah kantong yang terkepung itu pada Minggu (12/11).
“Karena penargetan rumah sakit yang disengaja, dengan ancaman khusus terhadap petugas medis, total 22 rumah sakit dan 49 pusat kesehatan telah dipaksa berhenti beroperasi karena agresi Israel. Selain itu, penjajah menargetkan 53 kendaraan ambulans,” kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan dilaporkan Anadolu.
Jumlah korban tewas warga Palestina telah mencapai 11.180 orang, termasuk 4.609 anak-anak dan 3.100 wanita. Jumlah korban luka-luka mencapai 28.200 orang, dengan 70% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Sekitar 70 masjid hancur total, 153 masjid mengalami kerusakan parsial, dan tiga gereja menjadi target serangan Israel, kata kantor media pemerintah.
Terkait kerugian pertanian, pernyataan tersebut mengatakan bahwa kerugian langsung diperkirakan mencapai USD180 juta, dengan lebih dari 25 persen area pertanian hancur, dengan total 45.000 dunam.
Satu dunam sama dengan 1.000 meter persegi.
Selain itu, banyak pohon penghasil buah yang rusak, dan seluruh kelompok ternak, unggas, dan peternakan ikan hancur, kata pernyataan tersebut.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa 92 kantor pemerintah dan 241 sekolah menjadi sasaran.
Selama 37 hari terakhir, militer Israel telah melancarkan serangan dari udara, darat, dan laut ke Gaza, menghancurkan lingkungan pemukiman dan menyebabkan banyak korban sipil. (far)