IPOL.ID – Bawaslu RI mengidentifikasi kerawanan saat pelaksanaan pileg 2024 mendatang.
Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Lolly Suhenty mengidentifikasi sebanyak 1.952 kerawanan pada Pemilu 2024.
“Jumlah tersebut, masih sedikit, karena kalau dilihat dari tahapan, sesungguhnya harus bisa melakukan pencegahan lebih masif lagi,” katanya yang dikutip di Jakarta, Senin (20/10).
Lolly mengingatkan masa kampanye yang merupakan masa yang seluruh dimensinya rawan tinggi berdasarkan indeks kerawanan pemilu (IKP).
“Untuk semua jajaran Bawaslu, baik dari sisi kelembagaan maupun perseorangan harus mengencangkan cara kerjanya,” tegas perempuan asal Jawa Barat itu.
Dimensi ketiga yaitu kontektasi. Dia mengingatkan kacamata yang harus digunakan Bawaslu yaitu rawan tinggi, potensi bahaya dan benturannya sangat tinggi.
“Yang harus dilakukan Bawaslu, tegak lurus terhadap peraturan, tegak lurus terhadap regulasi, cara pandang kita melihat seluruh pasangan calon taat pada regulasi,” tegasnya.
Kelima, yang juga dimensi rawan tinggi yakni partisipasi. “Maka lakukan pencegahan sebanyak-banyaknya, jika melihat potensi kegaduhan keluarkan surat pencegahan,” ungkap dia.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menjelaskan tantangan pemilu di Indonesia pada era digital saat ini.
Menurutnya, penyebaran informasi hoaks masih menjadi tantangan utama yang akan dihadapi pada Pemilu 2024.
“Era digital saat ini menjadikan aksesibilitas informasi, kecepatan komunikasi, dan jangkauan media sosial telah mengubah lanskap politik,” tutur Bagja. (Sofian)