Di awal sambutannya, Presiden Jokowi kembali menjelaskan alasan perlunya ibu kota dipindahkan dari Jakarta ke Nusantara. Menurutnya, pemindahan dilakukan karena tingginya beban Pulau Jawa baik dari sisi jumlah penduduk maupun perputaran ekonomi.
“Kita perlu yang namanya pemerataan, baik pemerataan pembangunan, pemerataan ekonomi, pemerataan infrastruktur. Oleh sebab itu, sejak Presiden pertama Bung Karno sudah memiliki gagasan dan rencana untuk memindahkan ibu kota. Pak Harto juga sama ingin memindahkan ibu kota dari Jakarta,” jelasnya.
Kepala Negara pun merasa senang karena setelah pemerintah memulai pembangunan Istana Presiden dan kantor-kantor pemerintahan di IKN, sektor swasta mulai berinvestasi juga. Menurutnya, hingga akhir Desember nanti realisasi investasi yang ada di IKN telah mencapai Rp45 triliun.
“Hitungan kita sampai Desember nanti total Rp45 triliun akan memulai pekerjaannya di Ibu Kota Nusantara. Ada lima hotel yang akan segera dibangun: empat bintang lima, satu bintang empat. Ada empat rumah sakit yang juga sudah segera dimulai, dan juga sekolah,” ungkapnya.