IPOL.ID – Pedagang buah melon di Pasar Induk Kramat Jati berinisial SF yang membunuh pria kenalannya, BK di Jalan Haji Marta, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur hingga kini masih buron.
Setelah menikam BK beberapa kali menggunakan pisau dapur pada bagian dada dan perut, SF melarikan diri di Jalan Haji Marta, Gedong, Selasa (21/11) sekitar pukul 01.59 WIB.
Namun belum diketahui pasti keberadaan pelaku, saat kabur SF sempat mendatangi rumah Saadah, 49, pemilik kontrakan tempatnya tinggal di Jalan Timur Dalam VI, Gedong.
“Dia datang ke rumah saya sekitar jam 02.30 WIB. Datang mau minta pertolongan. Waktu itu saya enggak tahu kalau dia habis menusuk orang,” ujar Saadah di Pasar Rebo, Selasa (21/11).
Di unit rumah milik Saadah, SF yang sudah tinggal mengontrak selama beberapa bulan mengaku hendak meminta pertolongan karena dikeroyok tiga orang pria di Jalan Haji Marta.
Saat itu, SF masih menggenggam sebilah pisau dapur mengaku meminta pertolongan kepada Saadah karena dikejar dan diteriaki maling oleh warga.
Diduga warga sekitar meneriaki SF sebagai maling lantaran berupaya mengejar pelaku yang kabur meninggalkan BK tengah terkapar dalam keadaan bersimbah darah di Jalan Haji Marta.
“Diteriakinya itu maling sama warga. Saya tanya, kamu maling? Kata dia ‘enggak bu, saya bela diri karena dikeroyok’. Waktu datang dia bawa pisau, tapi enggak bilang habis nusuk,” ujar Saadah menirukan ucapan SF.
Saadah mengaku tidak mengetahui SF baru saja menikam BK karena saat datang ke rumahnya tersebut pisau dapur yang dibawa oleh SF dan bagian tangan tidak terdapat bercak darah.
Hanya terdapat sedikit bercak darah pada bagian kaki SF yang dikira Saadah merupakan ceceran darah milik pelaku karena dikeroyok tiga orang di Jalan Haji Marta.
“Dia itu sempat sekitar 10 menit ada di rumah saya, setelahnya dia lari. Saya baru tahu kejadian penusukan pas temannya korban datang ke sini mencari dia. Tapi sudah keburu kabur,” tukasnya.
Berdasar keterangan teman BK yang datang, BK mengalami luka tusuk parah di bagian perut hingga mengakibatkan organ tubuhnya nyaris keluar dan mengalami pendarahan berat.
BK sempat dibawa warga ke rumah sakit (RS) terdekat dari lokasi untuk mendapatkan penanganan medis, sayangnya saat tiba di RS nyawanya sudah tidak tertolong.
“Tadi pagi polisi dari Polsek (Pasar Rebo) sudah datang ke sini untuk tanya kejadian. Saya kasih tahu yang saya tahu. Memang dia mengontrak di tempat saya sama adiknya,” kata Saadah.
Hingga kini SF masih dalam pengejaran tim gabungan dari jajaran Unit Reskrim Polsek Pasar Rebo dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus pembunuhan BK.
Belum diketahui motif kasus pembunuhan itu, namun berdasar hasil penyelidikan Unit Reskrim Polsek Pasar Rebo saat kejadian BK dan SF terlibat cekcok di Jalan Haji Marta.
Saat cekcok itu, tiba-tiba SF mengeluarkan sebilah pisau dapur lalu mengejar dan menusuk tubuh BK beberapa kali hingga korban terkapar di Jalan Haji Marta akibat mengalami pendarahan. Usai menusuk, SF melarikan diri meninggalkan korban. (Joesvicar Iqbal)