IPOL.ID- Kenaikan harga sembako menjadi perhatian calon Presiden (capres) Anies Baswedan. Capres yang diusung Nasdem, 0kb dan Nasdem itu mengatakan, transparansi informasi harga pangan bisa jadi strategi untuk mengendalikan harga agar tak terkendali.
Dia pun mencontohkan langkah yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta lewat situs Informasi Pangan Jakarta, yang juga bisa diakses lewat aplikasi di handphone.
“Yang kami lakukan adalah efisiensi,
transparansi informasi harga. Yang punya HP (handphone) boleh download IPJ, Informasi Pangan Jakarta. Di Kramat Jati ada harganya, tapi tidak diketahui oleh rakyat Jakarta. Kami tidak melakukan efisiensi harga, tapi transparansi harga,” katanya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia, Rabu (8/11/2023).
Transparansi yang dimaksud mantan gubernur DKI Jakarta itu, masyarakat saat ingin ke pasar dan warung klontong bisa melihat harga yang akan dibelinya.
“Kita mau belanja ke warung, warung belanja ke pasar. Mereka kalau mau belanja bisa melihat harga. Misal mau belanja cabai merah di pasar Pondok Labu, lalu lihat harga di Pasar Kramat Jati. Kalau selisih harga di Kramat Jati tidak jauh, dia akan pindah ke Pasar Kramat Jati. Apa yang terjadi? Harga di Kramat Jati terkendali. Karena transparansi informasi,” jelas Anies.