IPOL.ID – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut bahwa Otoritas Palestina pada akhirnya harus memerintah Jalur Gaza dan Tepi Barat setelah perang Israel-Hamas.
“Ketika kita berjuang untuk perdamaian, Gaza dan Tepi Barat harus dipersatukan kembali di bawah satu struktur pemerintahan, yang pada akhirnya berada di bawah Otoritas Palestina yang direvitalisasi, sementara kita semua bekerja untuk mencapai solusi dua negara,” ujar Biden dalam sebuah artikel opini di Washington Post dilansir Reuters, Mingu (19/11).
“Tidak boleh ada pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza, tidak boleh ada pendudukan kembali, tidak boleh ada pengepungan atau blokade, dan tidak boleh ada pengurangan wilayah,” ujar Biden.
Dia menggunakan opini tersebut untuk mencoba menjawab pertanyaan tentang apa yang diinginkan Amerika Serikat untuk Gaza setelah konflik berakhir.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempermasalahkan rencana Biden agar Otoritas Palestina memerintah Gaza.
“Saya pikir Otoritas Palestina dalam bentuknya yang sekarang tidak mampu menerima tanggung jawab atas Gaza setelah kami berjuang dan melakukan semua ini, untuk menyerahkannya kepada mereka,” ujarnya dalam sebuah konferensi pers di Tel Aviv.
Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa Israel harus mempertahankan tanggung jawab militer secara keseluruhan di Gaza untuk masa yang akan datang.
Otoritas Palestina dulunya mengelola Tepi Barat dan Gaza, namun digulingkan dari wilayah tersebut pada tahun 2007 setelah perang saudara singkat dengan Hamas.
Biden juga mengatakan bahwa Amerika Serikat siap untuk mengeluarkan larangan visa terhadap ekstremis yang menyerang warga sipil di Tepi Barat.
Kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki Israel telah meningkat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.
“Saya telah menegaskan kepada para pemimpin Israel bahwa kekerasan ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat harus dihentikan dan mereka yang melakukan kekerasan tersebut harus dimintai pertanggungjawaban,” ujar Biden.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Biden untuk menekan Israel agar menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina.
“Saya juga meminta Anda untuk segera turun tangan untuk menghentikan serangan pasukan Israel dan terorisme yang terus menerus dilakukan oleh pemukim terhadap rakyat kami di Tepi Barat dan Yerusalem, yang menandakan akan terjadi ledakan dalam waktu dekat,” ujarnya dalam pidato khusus yang ditayangkan oleh TV Palestina.
Tepi Barat, rumah bagi 3 juta warga Palestina yang tinggal di antara lebih dari setengah juta pemukim Yahudi, telah memanas selama lebih dari 18 bulan, yang menarik perhatian dunia internasional seiring meningkatnya kekerasan setelah 7 Oktober. (far)