IPOL.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 yang digelar di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25/11).
Di tengah sambutannya, Jokowi meminta seorang Guru Penggerak untuk maju menghampirinya di atas panggung.
Setengah berlari, seorang guru segera menuju panggung dan berdiri di samping podium Jokowi.
Kuswanto, demikian dia memperkenalkan dirinya, yang merupakan seorang Guru Penggerak dari Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah yang turut hadir dalam acara tersebut.
“Pak Kus, ini Guru Penggerak apa bedanya dengan guru bukan penggerak?” tanya Jokowi.
“Ya baik, bedanya Guru Penggerak dengan guru yang bukan penggerak, maksudnya begini Pak Presiden, kalau Guru Penggerak itu kita betul-betul dilatih untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Kemudian juga pembelajaran yang berpihak kepada murid,” ucap Pak Kus diiringi tepuk tangan yang hadir.
Pak Kus sehari-hari mengajar di daerah yang termasuk dalam 3T (daerah tertinggal, terdepan, dan terluar).
Di tempatnya mengajar yang berada di ketinggian 1.539 meter di atas permukaan laut (mdpl), sinyal telepon seluler kadang menjadi tantangan. Dia pun menyampaikannya kepada Jokowi.
“Alhamdulillah saya waktu itu Guru Penggerak angkatan 7, CGP angkatan 7 lulus. Kemudian saya kalau ikut rukol (ruang kolaborasi)—karena ada tugas dengan fasilitator maupun instruktur—saya naik di atas pohon untuk mencari jaringan sehingga saya dikenal sebagai manusia pohon,” katanya disambut gelak tawa hadirin.
Pak Kus telah mengabdi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa selama kurang lebih 30 tahun. Ia pertama kali diangkat menjadi guru pada tahun 1993.
Mendengar hal tersebut, Jokowi pun meminta kepada Mendikbudristek Nadiem Makarim menjadikan Kuswanto sebagai kepala sekolah.
“Pak Menteri, kepala sekolah,” ujar Jokowi disambut riuh para guru yang hadir di Indonesia Arena.
Selain itu, sebagai apresiasi terhadap dedikasi Pak Kus, Jokowi juga memberikan hadiah sepeda.
“Pak Kuswanto nanti kalau bawa sepedanya sulit biar dikirim dari Istana langsung ke rumah,” ucapnya.
Selepas dialog tersebut, Jokowi mengaku senang karena saat ini Indonesia telah memiliki 50 ribu Guru Penggerak yang 9 ribu di antaranya telah menjadi kepala sekolah (kepsek).
Kepala Negara pun berharap jumlah tersebut akan terus meningkat ke depannya.
“Tadi disampaikan, tahun depan sudah mencapai kurang lebih 100 ribu, betul Mas Menteri? Sehingga kita memiliki para pemimpin-pemimpin sekolah yang terampil berinovasi, bertransformasi,” ujarnya. (far)