Untuk mengimbangi permainan LavAni lanjut Ryan, butuh waktu. “Middle blocker dari LavAni sangat baik, kita perlu waktu untuk menyaingi mereka,” tukasnya.
Sementara itu, klub legendaris asal Surabaya, Samator terkena degradasi ke Divisi Satu, usai kalah atas TNI AU dengan skor 0-3 (19-25, 21-25, 18-25) pada laga perebutan peringkat ketiga dan keempat.
Pada pertarungan di pul neraka ini, tim asuhan pelatih asing asal Selandia Baru, Jeff Jiang ini, tidak pernah memetik kemenangan pada empat laga. Tiga laga di babak penyisihan dan satu laga perebutan tempat ketiga dan keempat. Sehingga hanya berada di peringkat keempat.
“Posisi kami tidak bisa dihindari untuk terkena degradasi. Materi pemain kami kali ini terdiri dari pemain-pemain muda dan belum memiliki pengalaman yang cukup,” kata manajer tim Samator, Hadi Sampurno.
Klub milik Sekjen PP. PBVSI, Heyzer Harsono ini bukan pada tahun ini saja terdegradasi. Pada 2007, klub milik PT Gas Samator itu juga terlempar ke Livoli Divisi Satu. Namun, setahun kemudian masuk kembali ke Divisi Utama.