IPOL.ID – Kemajuan media dan teknologi memberikan sebuah pembaruan bagi dunia pendidikan dengan berkembangnya sebuah Tools bernama AI (Artificial Intelligence).
Salah satu contohnya, ChatGPT (Generative Pre-training Transformer) sebagai chatbot AI yaitu kecerdasan buatan yang cara kerjanya memakai format percakapan.
Kehadiran ChatGPT dalam bidang pendidikan tentunya memberikan kemudahan serta akses bagi pelajar, khususnya dalam mempercepat pencarian sumber informasi pembelajaran secara luas.
Namun hal ini juga dapat memberikan dampak negatif apabila penggunaannya hanya sebatas melakukan copy paste jawaban saja, yang terlalu mengandalkan aplikasi sehingga dapat menurunkan kemampuan berpikir kritis.
Mengkritisi hal tersebut, Tim KPN Universitas Mercu Buana menyelenggarakan sebuah program dalam bentuk sosialisasi yang diharapkan dapat memberikan wawasan kepada pelajar, khususnya siswa SMA kelas 12 dalam memahami akan pentingnya pemahaman akan manfaat dari media baru, dalam hal ini adalah ChatGPT.
Hal ini perlu dilakukan oleh siswa SMA kelas 12 agar mereka dapat memiliki pemahaman lebih sebelum masuk ke dunia perkuliahan.

Dalam pelaksanaan program tersebut, Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana (UMB) telah sukses menyelenggarakan program Kuliah Peduli Negeri yang mengusung tema ‘Pemanfaatan ChatGPT Untuk Meningkatkan Kesiapan Akademis Siswa SMA Kelas 12’.
Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu, (8/11) lalu di SMAN 30 Jakarta Pusat. Tim KPN tersebut beranggotakan empat orang dan dibimbing serta diawasi oleh Suman Jaya, S.Sos, M.Ikom selalu dosen pengampu.
Materi yang diberikan oleh tim KPN Mercu Buana tersusun atas beberapa poin, yaitu diawali dengan pemberian informasi dasar mengenai Chat GPT, dilanjutkan pemanfaatan Chat GPT bagi siswa untuk persiapan kuliah, antisipasi potensi risiko dan tantangan dalam penggunaan Chat GPT dalam pendidikan, etika dalam penggunaan teknologi Chat GPT dalam dunia akademik, dan cara mengoptimalkan penggunaan Chat GPT di dunia perkuliahan.

Sebelum memulai sesi penyampaian materi, tim KPN Mercu Buana menyebarkan formulir pre-test yang berisikan pertanyaan terkait pemahaman peserta terhadap ChatGPT.
Kemudian, setelah selesai penyampaian materi, tim KPN Mercu Buana kembali menyebarkan formulir berupa post-test untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan. Kedua data ini nantinya akan digunakan bagi tim KPN Mercu Buana untuk melakukan evaluasi terhadap program yang telah dilakukan.
Dengan penyampaian materi yang cukup banyak, tim KPN Mercu Buana mengadakan sedikit games berupa kuis berisi 10 pertanyaan berkaitan dengan materi yang disampaikan.
Games dibuat melalui platform “quizizz”, yang merupakan sebuah aplikasi kuis dengan tampilan menarik. Peserta dengan skor tertinggi, akan diberikan hadiah menarik dari pemateri. (Rian)