IPOL.ID – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diminta mengevaluasi proyek Sodetan Sungai Ciliwung di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahardiansah mengatakan, Kementerian PUPR perlu melakukan evaluasi guna memastikan efektivitas Sodetan Sungai Ciliwung dalam penanganan banjir.
Karena proyek senilai Rp1,2 triliun yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Juli 2023 dinilai tidak berfungsi sebagaimana diharapkan dalam mengendalikan banjir di Jakarta.
“Saya melihat ini perlu dievaluasi, seperti ada yang salah kenapa masih kebanjiran. Sepertinya ada keliru dalam desain (pengerjaan),” ujar Trubus saat dikonfirmasi awak media, Rabu (15/11).
Pada Minggu (5/11) permukiman warga RW 03 Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur terendam banjir luapan Kali Ciliwung setinggi 2,3 meter.
Kemudian pada Rabu (15/11) warga di kawasan Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, terendam banjir luapan Ciliwung setinggi 65 sentimeter.
Menurut warga Kelurahan Cawang dan Kampung Melayu yang sudah puluhan tahun jadi korban banjir, keberadaan Sodetan Kali Ciliwung bahkan tidak mampu mengurangi ketinggian air.
“Enggak sesuai ekspektasi. Anggarannya besar tapi manfaatnya buat penanggulangan banjir apalagi untuk manfaat (dirasakan) publik belum ada,” kata Trubus.
Trubus juga mempertanyakan bagaimana proses uji coba yang dilakukan Kementerian PUPR terhadap proyek Sodetan Ciliwung sebelum diresmikan Presiden.
Menurut dia, efektivitas proyek Sodetan Ciliwung seharusnya dapat terlihat sejak tahap uji coba, sehingga saat diresmikan sudah berfungsi optimal mengurangi banjir.
“Harusnya sebelum diresmikan diujicoba. Ada rentan waktu, misalnya enam bulan. Jadi dilihat dulu di enam bulan itu ada yang berpengaruh atau tidak. PUPR Harus tanggung jawab di situ,” tutur Trubus.
Mengacu laman https://pu.go.id pembangunan Sodetan Ciliwung dilakukan dengan membuat terowongan sepanjang 1.268 meter dengan 2 jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter.
Proyek yang terletak di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara berfungsi mengalirkan 60 m3/detik debit banjir dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.
Pengerjaan proyek Sodetan Ciliwung yang dimulai Tahun 2013 dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (WIKA)-PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan anggaran sekitar Rp1,2 triliun. (Joesvicar Iqbal)