IPOL.ID – Serikat pekerja bongkar muat pelabuhan Barcelona (OEPB) menolak untuk melakukan bongkar muat material militer di tengah perang di Gaza dan mendesak perlindungan terhadap penduduk sipil di wilayah konflik.
Aksi tersebut menyusul langkah serupa yang dilakukan oleh serikat pekerja transportasi Belgia minggu lalu.
Keputusan pada Senin (6/11) tersebut sebagian besar bersifat simbolis dan berupaya mendorong pelabuhan-pelabuhan Spanyol lainnya untuk mengikutinya, kata sekretaris serikat pekerja OEPB, Josep Maria Deop, kepada Reuters, Selasa (7/11).
OEPB adalah satu-satunya serikat pekerja yang mewakili 1.200 bongkar muat di pelabuhan Barcelona.
Deop mengatakan bahwa organisasi-organisasi yang mempromosikan perdamaian dapat membantu serikat pekerja untuk mengetahui kontainer mana yang berisi peralatan militer.
Dia mengatakan bahwa dia yakin ada pengiriman militer dari Barcelona karena ini adalah pelabuhan yang memindahkan semua jenis barang.
Tidak jelas apa organisasi-organisasi itu dan apakah mereka setuju untuk membantu serikat pekerja dalam upaya ini.
Otoritas pelabuhan Barcelona menolak berkomentar dan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki data tentang pengiriman militer.
Israel telah menargetkan operasi militer Hamas di Gaza setelah serangan 7 Oktober oleh kelompok Islamis Hamas di kota-kota Israel yang menewaskan 1.400 orang dan 240 orang diculik.
Serangan balasan dari Israel telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, kata para pejabat kesehatan di Gaza.
Spanyol mengekspor peralatan militer senilai 1,3 miliar euro pada paruh pertama tahun 2022, dengan pengiriman ke Israel sebesar 9 juta euro, menurut data resmi terbaru yang tersedia.
Spanyol tidak berencana untuk mengekspor peralatan militer yang mematikan untuk digunakan dalam konflik antara Israel dan Hamas, kantor berita pemerintah EFE mengutip sumber pemerintah yang mengatakan pekan lalu.
OEPB mengatakan bahwa mereka menentang semua jenis kekerasan di mana pun hal itu terjadi, termasuk di Israel dan wilayah Palestina, dan bahwa boikot mereka bertujuan untuk melindungi warga sipil di mana pun.
“Tidak ada alasan apapun yang dapat membenarkan pengorbanan warga sipil,” katanya.
Para pekerja dermaga di Barcelona melakukan boikot serupa pada tahun 2011 karena konflik di Libya. Mereka juga ikut serta dalam proyek pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Sahara Barat dan Nikaragua dalam beberapa dekade terakhir. (far)