IPOL.ID – Sekelompok pemudi-pemuda yang tergabung dalam Relawan Gemoy menggelar kompetisi Joget Gemoy bagi para generasi muda. Hadiah menarik dengan total senilai Rp808 juta dan hadiah utama Rp222 juta menanti untuk para pemenang lomba.
Dewan Pembina Relawan Gemoy, Sona Maesana menyampaikan, awal terbentuknya Relawan Gemoy adalah murni inisiasi anak-anak muda mudi yang mendukung Calon Presiden (Capres) di 2024, Prabowo Subianto.
“Terbentuknya Relawan Gemoy ini karena anak-anak muda cinta kepada Prabowo, hingga kami mengadakan kompetisi Joget Gemoy ini untuk generasi muda,” kata Sona bersama Ketua Relawan Gemoy, Edin Prabawa saat konfrensi pers kegiatan kompetisi Joget Gemoy di Kafe Little League, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/12) siang.
Dia mengatakan, melihat fenomena yang ada, bukan dari Pak Prabowo tetapi melihat para generasi muda yang mencintai Pak Prabowo.
“Kita semua tahu, joget gemoy ini yang ditunggu-tunggu Ibu-Ibu dan anak muda ketika setelah pidatonya Pak Prabowo itulah joget gemoy dilakukan. Sehingga digelar kompetisi joget gemoy untuk membangkitkan kreatifitas anak muda di Indonesia,” ungkap Sona.
Kompetisi Joget Gemoy tersebut sejatinya akan dinilai oleh tiga dewan juri profesional yakni Wulan Guritno, Tara Budiman dan Ufa Sofura.
“Kita tak ingin saling menghujat, lebih baik joget gemoy yang membawa manfaat dan prestasi,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, turut dihadiri Ketua Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju, Rosan Roeslani. Rosan mengatakan, mewakili TKN dirinya mengapresiasi, tentunya semua ingin berjuang bersama Pak Prabowo pada pesta demokrasi Pemilihan Presiden (Pilpres) di 2024.
“Sejalan sesuai arahan Pak Prabowo, pesta demokrasi nanti harus dibawa riang gembira, tranparan dan positif,” tutur Rosan.
Harapannya, lanjut Rosan, kompetisi joget gemoy tak hanya untuk menarik minat anak-anak muda tapi juga memberikan arahan masukan positif kepada anak muda. Bahkan dia berjanji akan menambahkan hadiahnya sebesar Rp808 juta untuk kompetisi joget gemoy ini.
“Kami (TKN) memfasilitasi, harapannya memberi suasana riang gembira dalam rangka pesta demokrasi 2024 pada generasi muda, menjalankannya dengan transparan untuk generasi muda,” katanya.
“Kami pun mengapresiasi Relawan Gemoy, harapannya dengan kegiatan diadakan ada pesan dari Pak Prabowo-Gibran. Pesan yang bermanfaat bagi anak muda,” tambahnya.
Sejauh ini, efeknya joget gemoy itu sangat besar di berbagai kalangan masyarakat dan setelah dilakukan analisa dari gemoy hasilnya positif.
“Disukai, diterima masyarakat dan humanis”.
Sekertaris Relawan Gemoy, Rika Amelia Rush menambahkan, dalam kompetisi joget gemoy akan dilihat keselarasan group, teknik pengambilan gambar, pencahayaan dan editing video. Syarat peserta Warga Negara Indonesia (WNI), minimal usia 17 tahun, dan peserta single maupun group.
“Durasi video maksimal 60 detik dan harus dimasukkan pada akun TikTok, jangan diprivat,” jelas Rika didampingi Brenda Bolang dan Ranggas.
Syarat lainnya, dilarang menghina semua pasangan capres, dilarang menggunakan atribut kampanye partai politik. Video yang dikirim adalah murni hasil karya asli dari personal/individu maupun group.
“Diperbolehkan menggunakan musik apapun dan improvisasi, menulis caption dan hastag/#relawangemoy”.
Ditambahkan perwakilan gen Z bahwa banyak di kalangan gen Z melihat politik itu berat, kaku dan membingungkan sampai masa bodoh. Dengan adanya giat joget gemoy, gen Z bisa melek jika politik itu ternyata fun (menyenangkan) dan tidak berat.
“Seperti halnya dibuat kompetisi joget gemoy ini buat anak muda, generasi milenial, gen Z,” ujarnya.
Sementara itu, Juri Kompetisi Goyang Gemoy, Wulan Guritno mengatakan, dia menginginkan pesta demokrasi kampanye yang sehat dan seru, makanya dia tertarik untuk menjadi juri joget gemoy, melatih para gen Z untuk terlibat membangun bangsa.
“Pastinya seru dan menilainya pun tidak biasa, harus extra ordinary. Melihat gerakan Pak Prabowo yang gemas, menarik, entertaining sehingga ada pesan tersampaikan dari goyang gemoy ini,” tutur artis cantik Wulan.
Para peserta yang nantinya mau menyampaikan nilai-nilai nasionalismenya dalam goyang gemoy dalam konten yang kreatif bisa terlihat.
“Jadi kriteria keseluruhannya joget gemoy harus yang bagus, menghibur tapi berbobot. Harapannya, kepada anak muda dengan ide seperti ini utamanya ada sebuah kampanye sehat dan fun serta dapat mengasah kreatifitas anak-anak muda,” pungkas Wulan. (Joesvicar Iqbal/msb)