IPOL.ID – Tersangka Panca Darmansyah (41), bapak yang tega menghabisi nyawa empat buah hatinya di unit kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengaku membunuh anaknya lantaran cemburu pada istrinya, DM, yang selingkuh.
Pasalnya, tersangka Panca memergoki istrinya diduga berselingkuh dengan pria lain melalui chat di media sosial (medsos).
“Lihat dari chat Whatsapp lalu saya sempet telpon itu lakinya, tak lama di blokir,” ujar Panca di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (27/12).
Tersangka Panca mengaku, dia memergoki istrinya DM diduga berselingkuh dengan pria lain melalui pesan WhatsApp. Isi chat tersebut layaknya pasangan suami istri, yang mana membuatnya sangat cemburu.
Selanjutnya, dia juga sempat melakukan hack pada akun Instagram milik istrinya. Disitu, dia kembali mendapatkan temuan jika istrinya, diduga berselingkuh dengan 3 orang pria lainnya lantaran terdapat chat istrinya dengan pria lain itu layaknya pasangan suami istri.
“Di hari Minggu, saya hack IG istri saya, baru saya lihat secara detail tak cuma 1 orang saja, ada kisaran 3 orang yang (chat) seperti suami istri,” ucapnya pada awak media.
Sebelumnya, kasus empat anak yang tewas mengenaskan hingga ditemukan warga di kontrakan di Gang Roman, RT 04 RW 03, Kelurahan/Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, mendapatkan perhatian dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA).
Sejumlah petugas Kementerian PPPA pun menyambangi Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (7/12). Hal tersebut dilakukan untuk mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus meninggalnya empat anak secara tidak wajar tersebut.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar menyampaikan, kasus empat anak yang meninggal dunia secara tidak wajar di Jagakarsa, kemudian ada indikasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sehingga pihaknya meminta kepada jajaran Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengusut tuntas kasusnya.
Selanjutnya ada beberapa hal yang tentu menjadi bahan Kementerian PPPA untuk menindaklanjuti lagi kasus keempat anak yang meninggal dunia ini.
“Jadi yang pertama tentu kami sudah minta kepada Polres Metro Jakarta Selatan untuk segera mengungkap kasus ini gitu ya, kalau memang kematian pas anak ini karena sesuatu dan pelakunya sudah ada indikasi kepada seseorang maka ini harus segera diungkap. Tentu kami menghargai proses ini sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Nahar di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (7/12) siang.
Dia berharap Polres Metro Jakarta Selatan dapat segera mengungkap dua hal tadi. Akibat empat nyawa anak melayang. Merupakan satu musibah yang harus dipahami betul.
“Harus kita pahami betul, diwaspadai agar kasus-kasus serupa ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. Oleh karena itu terkait kejadian ini maka penting juga memberikan pemahaman kepada semua orang yang ada di lingkungan sekitar,” tutur Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA.
Nahar mengatakan, guna mengidentifikasi hal-hal yang harus ditindaklanjuti sehingga laporan masyarakat tentang ada dugaan meninggalnya empat anak itu bisa langsung diproses hukum terhadap seseorang.
Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan yang tengah melakukan penyelidikan, misalnya langsung datang ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian melakukan proses olah TKP tadi malam dipimpin Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Kedua, tentu pihak Kementerian PPPA berharap juga terhadap kasus lainnya atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dilakukan penyelidikan.
“Terakhir tentu kami berharap kematian (4 anak) ini menjadi pelajaran berharga bagi semua orang untuk sama-sama menjaga anak-anak kita, agar terhindar dari kejadian-kejadian yang mungkin akan mengalami hal sama”. (Joesvicar Iqbal)