Kelompok perlawanan Palestina itu menolak klaim kelompok advokasi perempuan sebagai bagian dari serangkaian kebohongan Israel sejak dimulainya perang.
Di Israel, perwira polisi senior Shelly Harush mengatakan kepada anggota Parlemen pekan lalu bahwa penyelidik telah mengumpulkan lebih dari 1.500 kesaksian yang mengejutkan dan sulit dari para saksi, petugas medis, dan ahli patologi.
Harus berbicara tentang gadis-gadis yang ditelanjangi di bagian atas dan bawah pinggang, dan tentang kesaksian yang mengerikan tentang pemerkosaan berkelompok, mutilasi dan pembunuhan terhadap seorang wanita muda.
Menurut Hamas rentetan tuduhan terhadap para pejuangnya adalah “upaya putus asa untuk memutarbalikkan perlakuan manusiawi kelompoknya terhadap sandera Israel.”
“Kami menolak kebohongan Israel mengenai pemerkosaan, yang bertujuan untuk memutarbalikkan perlawanan dan menodai kemanusiaan dan moral kami terhadap para tawanan,” lanjut pernyataan Hamas.
Tuduhan itu muncul setelah Hamas merilis rekaman video yang menunjukkan beberapa sandera asal Israel memberi hormat kepada pejuang Hamas saat mereka dibebaskan dari penawanan.