IPOL.ID – Founder Indonesian Water Association (IDWA) Muhammad Sirod mengatakan bahwa Kalimantan Timur adalah salah satu provinsi paling siap dalam mengelola utilitas air bersih dan air minum. Termasuk dalam menyediakan ketersediaan air guna mendukung kawasan IKN Nusantara.
Menurutnya, titik Nol IKN Nusantara sangat berdekatan dengan anak-anak sungai yang bermuara ke teluk
Balikpapan – Kariangau. “Hal ini akan baik untuk menjangkau Ibu Kota Negara (IKN) bahkan lewat jalur laut sekalipun. Di sisi lain sumber-sumber air pasti melimpah bilamana air tanah
kurang pun, dapat mendesalinasi air laut menjadi air segar,” ujar Sirod yang juga menjabat ketua bidang Air, AMDK, Depot Air Minum dan Perpipaan.
Sirod mengungkapkan bagan yang ia dapat dari Laporan Kinerja BUMD Air Minum Kementerian PUPR tahun 2022 bahwa seluruh PDAM di Kalimantan Timur berkinerja sehat dan
baik. Artinya selain ditopang oleh alam, kelembagaan utilitas air di Kaltim menurutnya akan siap men-support kebijakan nasional.
Pernyataan praktisi ahli air ini rupanya bertentangan dengan komentar Cawapres Muhaimin Iskandar soal kapasitas kota Balikpapan dalam menunjang IKN. Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud juga menyatakan bahwa akses air bersih di Balikpapan dipasok dari dua waduk yaitu Waduk Manggar dengan suplai normal 1.100 liter per detiknya, dan Bendungan Teritib dengan produksi normal 200 liter per detik.
Sirod mengamini pernyataan Rahmada. Ia bahkan membenarkan bahwa PDAM Balikpapan memang punya IPA Teritip 200 lpd yang dibangun di tahun 2017-an. Ke depan provinsi dan seluruh PDAM di Kalimantan dapat membuat IPA di kisaran 1000 liter per detik yang akanm emenuhi setidaknya 50 ribu kepala keluarga baru yang akan menempati IKN bila kota tersebut telah siap.
“Sistemnya dapat mendirikan perusahaan patungan, karena PDAM-PDAM di Kaltim ini kaya-kaya, mereka bisa mandiri tanpa dibantu pusat membiayai overhead cost setiap bulan dan rajin ber-investasi menambah kapasitas produksi air dan pipa-pipa transmisi distribusi sehingga capaian sambungan pelanggan mereka selalu naik,” tambah Sirod.
Dia menambahkan bahwa 3 dari 10 PDAM terbaik yang ada di wilayah kerja III (Kalimantan Sulawesi) justru berada di kalimantan Timur. Ia menyayangkan kepada politisi yang tidak dibrkali data sebelum berkomentar. Sirod pun menyarankan sebaiknya politisi atau capres cawapres didampingi para pakar dan tim ahli yang mumpuni sehingga tidak banyak membuat kegaduhan baru. (tim)