Sementara sampah gelas air mineral juga masih lebih banyak dari serpihan plastik berbagai produk yang sukar dikenali yang notabene ada di urutan teratas.
“Sampah kemasan produk konsumen ukuran kecil memang selalu jadi beban terbesar di setiap TPA di enam kota besar tersebut,” kata lead researcher Net Zero, Ahmad Syafrudin di Jakarta, mengutip Sabtu (2/12).
Ia menambahkan, meski secara tonase terlihat kalah dari sampah organik, seperti sampah rumah tangga, faktanya sampah anorganik seperti kemasan plastik produk konsumen jauh lebih makan tempat. “Dan volumenya selalu besar di semua pembuangan sampah, mau itu gerobak pemulung, TPS, truk sampah, TPA, pinggir sungai dan sebagainya,” katanya.
Laporan riset menggambarkan bahwa berkebalikan dengan anggapan umum, sampah produk konsumen dengan kemasannya besar justru lebih mudah dikelola dan lebih bernilai ekonomis ketimbang sampah produk konsumen yang ukuran kemasannya relatif kecil yang oleh sebagian masyarakat dianggap ‘sampah kecil’.
Sebelumnya, pada 2021, riset komprehensif Sustainable Waste Indonesia di Jakarta Raya menyebut sampah produk konsumen dengan ukuran yang lebih besar, termasuk galon Le Minerale, lebih mudah dikelola sampahnya ketimbang sampah plastik kemasan sejenis yang ukuran kecil.