Dalam sambutannya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memberikan apresiasi atas kontribusi Huawei yang telah menyerap 2.000 pekerja Indonesia dan membidangi 500 perusahaan rintisan (start-up) serta UMKM yang bergerak di 15 sektor anak usaha sehingga mencetak 20.000 lapangan kerja. Sementara itu, program 100.000 talenta digital telah memberikan manfaat bagi 12.000 teknisi Indonesia.
“Apresiasi setinggi-tingginya kami berikan kepada Huawei Tech Investment yang telah berkontribusi turut serta membangun ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia,” kata Ida Fauziyah.
Ida menambahkan, Kemnaker akan terus berkomitmen dan berkolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk membangun ketenagakerjaan di Indonesia. “Kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta, maupun pemda mampu mendorong peningkatan kompetensi dan pengembangan SDM di bidang ketenagakerjaan berbasis digital,” ujarnya.
Ida Fauziyah mengatakan, kemitraan strategis Kemnaker dengan Huawei dituangkan dalam nota kesepahaman mencakup tiga konsen. Pertama, peningkatan mutu sumber daya manusia melalui pelatihan dan sertifikasi vokasi. Kedua, pelatihan bagi fasilitator Training for Trainer. Ketiga, pelaksanaan pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia dalam pelatihan kerja pada ketinggian dan penerapan Keselamatan serta Kesehatan Kerja (K3). “Kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta juga dapat menciptakan tenaga kerja yang kompeten, tersertifikasi serta patuh terhadap unsur-unsur K3, ” ujarnya.