Para kritikus mengatakan raksasa media sosial ini dapat melakukan lebih banyak hal, tetapi memilih untuk tidak melakukannya. Dan konsekuensinya akhirnya menimpa semua orang, bahkan mereka yang bekerja di Meta.
Mantan pakar teknik keamanan Facebook, Arturo Bejar mengatakan kepada Kongres, ia melihat ancaman itu pada putrinya sendiri.
“Anak perempuan saya yang berusia 14 tahun bergabung dengan Instagram. Dia dan teman-temannya mulai mengalami pengalaman yang mengerikan, termasuk rayuan seksual yang tidak diinginkan secara berulang-ulang dan pelecehan. Dia melaporkan kejadian-kejadian ini ke perusahaan itu, dan tidak ada hasilnya.”
Meskipun demikian Linda Charmaraman di Wellesley College mengatakan tidak semua penelitian mendukung dugaan korelasi antara platform media sosial dan kerusakan kesehatan mental anak muda.
“Ada penelitian yang menunjukkan adanya manfaat dari penggunaan media sosial, dan ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan apa pun antara kesejahteraan Anda dan penggunaan media sosial,” tukasnya.