Menurut Pedro, Petrokimia sudah lama tidak menyandang gelar juara. “Sudah lama tidak juara. Mungkin belasan tahun kita tidak juara,” sambung mantan pemain Petrokimia putra ini.
Pedro yang baru tahun ini dipecaya mendampingi tim, mengatakan bahwa semua pelatih itu sama program latihannya. “Tapi tinggal bagaimana mengambil hati pemain, terutama di lapangan,” tambah Pedro.
Sementara pelatih TNI AL, M. Anshori mengaku kalau timnya tidak punya lagi semangat menghadapi Petrokimia. Hal itu disebabkan tim asuhannya sudah tidak memiliki peluang untuk lolos ke grand final.
Dari enam laga, di final four putaran satu dan dua, TNI AL hanya memetik satu kemenangan yakni melawan Popsivo 3-0 di laga pembuka final four putaran pertama.
“Semangat sudah tidak ada lagi untuk bermain. Mungkin anak-anak terlalu lelah karena bermain terus. Sekarang tinggal tim yang siap mental yang akan menang,” ujar Anshori usai laga.
Pada laga yang tidak menentukan lagi antara tim putri TNI AU dan Popsivo Polwan, dimenangkan TNI AU dengan skor
3-0 (25-23, 25-19, 25-23).