Untuk memitigasi risiko AI, seperti pemindahan pekerjaan, kesenjangan keterampilan, dan gangguan ekonomi, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, mengumumkan bahwa ia akan berkolaborasi dengan berbagai lembaga dan mitra untuk melakukan asesmen regulasi penggunaan AI. Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa pemerintah akan mengadakan diskusi dengan UNESCO mengenai bagaimana AI dapat dimanfaatkan secara etis. Namun, perusahaan juga harus memastikan bahwa mereka benar-benar memahami seluk beluk teknologi AI.
Dari sisi positif dengan keberadaan AI, keberadaannya dapat menjadi aset besar karena dapat membuat manusia unggul dalam pekerjaan mereka, selama kita tidak melupakan potensi risikonya dan menggunakannya secara bertanggung jawab.
“Cara kita memandang dan memanfaatkan teknologi AI akan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan dunia kerja. Dalam lanskap yang berkembang pesat dan dipengaruhi oleh teknologi baru seperti AI, dunia usaha mempunyai tanggung jawab untuk memastikan karyawan mereka dilengkapi dan dilatih secara memadai untuk beradaptasi dengan perubahan sifat pekerjaan mereka dengan keberadaan AI” Pungkas Ram. (tim)