IPOL.ID – Lebih dari 5.400 warga di sekitar lereng Gunung Lewotobi Laki-laki mengungsi sementara waktu. Dari jumlah tersebut, terdapat kelompok prioritas, di antaranya bayi, anak-anak, ibu hamil, lanjut usia (lansia) dan disabilitas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur merilis pemutakhiran data per 10 Januari 2024, pukul 18.00 Wita, total warga mengungsi berjumlah 5.464 jiwa, yang terdiri 2.659 pengungsi laki-laki dan 2.805 perempuan.
Data terpilah dari total tersebut, di antaranya lansia 575 jiwa, anak-anak 312, ibu menyusui 118, balita 76, ibu hamil 23 dan disabilitas 12. Peningkatan jumlah pengungsi seiring adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Mereka yang mengungsi sementara waktu ini berasal dari 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Wulanggitang, Titehena, Demon Pagong, Ile Bura dan Larantuka,” terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari pada awak media, Kamis (11/1).
Jumlah pengungsi terbesar, lanjut dia, dari Kecamatan Wulanggitang, sebanyak 3.609 jiwa. Berikutnya pengungsian dari Kecamatan Titehena berjumlah 1.698.
Pemerintah daerah setempat telah menetapkan status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung api Lewotobi Laki-laki selama 14 hari. Terhitung sejak 1 hingga 14 Januari 2024. Melalui penetapan status, pemerintah daerah dapat mengoptimalkan sumber daya untuk penanganan darurat, khususnya penanganan warga pengungsi.
Pemerintah daerah dibantu TNI-Polri membantu mengoperasikan dapur umum di kantor Camat Wulanggitang, tepatnya di Desa Boru. Di samping itu, aparat Polri juga membuka dapur umum portabel. Kedua fasilitas itu guna memenuhi kebutuhan makan dan minuman warga di beberapa titik di kecamatan itu.
Dua dapur umum lainnya beroperasi di Desa Konga, dioperasikan Kementerian Sosial dan TNI.
Sementara, BPBD bersama mitra lainnya terus memenuhi kebutuhan untuk mengoptimalkan pelayanan di pos pengungsian. Mendukung upaya ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur bekerja sama dengan Bank NTT membuka donasi masyarakat untuk membantu pelayanan para pengungsi.
Penambahan mereka yang mengungsi disebabkan adanya kenaikan status aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas). Perubahan status berlaku sejak 9 Januari 2024, pukul 23.00 WITA.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selanjutnya menetapkan rekomendasi, salah satunya, tidak ada aktivitas pada radius 4 kilometer (km) dari puncak gunung dan sektoral 5 km arah barat laut-utara.
“Menyikapi kondisi ini, BNPB telah memberikan dukungan untuk penanganan darurat berupa dana siap pakai dan kebutuhan pangan dan non-pangan. Selain itu, pada hari ini, BNPB juga mengirimkan tim untuk pendampingan BPBD dalam penanganan darurat, salah satunya manajemen informasi,” tutup Abdul Muhari. (Joesvicar Iqbal)