Kian sering seseorang mengetik keyboard yang berkaitan dengan Calon A, misalnya, algoritma komputer (baca: sosial media) akan mencatat preferensi yang dikehendaki adalah “Calon A.” Di sinilah filter bubble (Gelembung Penyaringan) menancapkan posisinya. Algoritma media sosial dan mesin pencari secara otomatis menyaring dan menampilkan konten yang didasarkan pada preferensi dan sejarah penelusuran pengguna.
Akibatnya, mereka akan terisolasi dari berbagai perspektif dan berita yang beda apa lagi berlawanan. Pengguna hanya terpapar pada konten yang memvalidasi pandangan mereka tentang Calon A. Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan network mereka, validasi itu akan kian mengkristal dalam bentuk echo chamber.
Echo Chambers (Ruang Gema) merupakan komunitas online dengan pandangan yang sama. Mereka berkumpul untuk memperkuat keyakinan dengan mengulangi dan memvalidasi pandangan tersebut tanpa adanya pertentangan atau dialog dengan pandangan yang berbeda. Ini menciptakan situasi di mana keyakinan politik atau sosial tertentu diperkuat tanpa tantangan dan paparan pandangan alternatif. Mata fisik dan mata hatinya akan cenderung berkaca-mata kuda.