“Saya minta dana hibah ini menjadi dana pelengkap dan bukan sebagai dana pengganti sehingga dana dari dalam negeri tetap diupayakan,” kata Menkes.
Menkes menutup sambutannya dengan ucapan terima kasih kepada GFATM yang telah memberikan dana hibah sebagai salah satu dukungan program eliminasi penyakit HIV, TBC dan malaria.
Dr Maxi Rein, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, turut hadir dan memberikan sambutannya. Ia menilai dukungan The Global Fund dalam program eliminasi TBC, HIV, dan malaria sangat membantu.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Global Fund setelah menjalani proses negosiasi hingga ditandatangani perjanjian kerjasama The Global Fund telah menyepakati dukungan dana hibah kepada Indonesia untuk program AIDS, Tuberkulosis dan malaria serta RSSH untuk periode anggaran 2024-2026 dengan total nilai USD 309 juta atau setara Rp4,6 triliun,” sebut Maxi.
Maxi menjelaskan, dana hibah secara terperinci dengan komponen AIDS sebesar USD103,7 juta setara Rp1,5 triliun, komponen TBC sebesar USD 126 juta (Rp2,3 triliun), komponen malaria sebesar USD35,6 juta (Rp539 miliar), dan RSSH USD14,4 juta setara Rp 218 miliar dan secara komposisi pengelolaannya USD211,1 juta dikelola oleh pihak Kementerian Kesehatan dan USD98,6 juta dikelola oleh pihak komunitas. (ahmad)