Presiden menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, dampak perubahan iklim semakin nyata membawa peningkatan jumlah dan intensitas bencana hidrometeorologi basah berdampak salah satunya pada sektor pertanian.
Berdasar data BNPB Tahun 2023, terdapat 136 kabupaten dan kota di 20 provinsi terdampak gagal panen akibat banjir. Total lahan terdampak adalah 110.383,80 hektar dan 54.442,42 hektar diantaranya mengalami gagal panen.
Akibatnya, sambung Jokowi, sedikitnya 22 negara menghentikan kebijakan ekspor berasnya dan memilih mengamankan stok berasnya untuk kebutuhan dalam negerinya.
Oleh karena itu, Presiden menyebut bahwa petani memiliki peran sentral bagi Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
“22 negara sekarang ini menghentikan ekspor, menghentikan menjual berasnya kepada negara lain. Kalau penduduk sebuah negara hanya 10 juta, 25 juta, gampang. Kita ini 280 juta harus makan semuanya, nggih mboten? (benar tidak?-red). Oleh sebab itu, peran Bapak, Ibu para petani itu sangat penting bagi negara ini,” papar Jokowi.