IPOL.ID – Sejumlah partai politik (parpol) yang memasang alat peraga kampanye (APK) ilegal atau dipasang menyalahi aturan hingga kini belum sepenuhnya mendengar imbauan petugas, agar peserta Pemilu 2024 dapat menertibkan sendiri di sejumlah titik wilayah Jakarta.
Pada Senin (22/1) seorang pengendara dan penumpang sepeda motor terluka akibat tertimpa baliho di Jalan KRT Radjiman Widyoningrat, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur.
Kedua korban yang merupakan emak-emak mengalami luka di kepala dan kaki akibat tertimpa baliho Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipasang di median Jalan KRT Radjiman Widyoningrat.
Bahkan dari penelusuran Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Cakung didapati sejumlah APK ilegal peserta Pemilu 2024 di Jalan KRT Radjiman Widyoningrat.
“Tak hanya (APK liar) PSI yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Partai-partai lain juga harus melakukan (penertiban),” tegas Ketua Panwascam Cakung, Acep Sabar pada awak media di Jakarta, Senin (22/1).
Imbauan agar para peserta Pemilu 2024 menertibkan APK ilegal yang membahayakan sebenarnya sudah disosialisasikan sebelum masa kampanye dimulai pada 28 November 2023 lalu.
Pada Jumat (19/1) malam lalu, Satpol PP dan Kesbangpol DKI Jakarta saat penertiban serentak di Jakarta, para peserta Pemilu 2024 kembali diimbau melakukan penertiban.
Tapi saat penertiban serentak tersebut Panwascam Cakung menyebut belum semua peserta Pemilu 2024 ikut terlibat menertibkan APK ilegal yang membahayakan warga atau pengguna jalan.
“Ketika kemarin penertiban (19/1) memang ada beberapa partai (yang menertibkan APK). Mudah-mudahan ke depan bisa dikomunikasikan lebih lanjut, sehingga tumbuh kesadaran,” harap Acep.
Acep menegaskan, setelah kasus kecelakaan dua warga pengendara motor di Jalan KRT Radjiman Widyoningrat pihaknya sudah meminta PSI dan peserta Pemilu 2024 lain untuk melakukan penertiban.
Berdasar hasil koordinasi sementara PSI menyatakan akan segera menertibkan APK ilegal di wilayah Cakung pada malam ini saat kondisi arus lalu lintas tidak terlampau padat.
“Saya sudah minta baliho segera dicopot. Dia (pihak PSI) menyatakan sanggup untuk mencopotnya. Cuman karena (tadi) kondisi (lalu lintas) padat jadi mungkin malam dicopot sendiri,” tutup dia. (Joesvicar Iqbal)