IPOL.ID-Kabar terbaru Presiden klub raksasa FC Barcelona, Joan Laporta diketahui datang di Pulau Bali melalui unggahan warganet di akun media sosial TikTok yang kemudian ramai menjadi perbincangan.
Video tersebut kemudian di re-post sejumlah akun – akun Instagram yang membahas tentang sepak bola.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Joan Laporta tidak sendiri ke Pulau Dewata, melainkan bersama keluarganya.
Ternyata Joan Laporta melawat ke Bali adalah untuk berlibur, tidak ada kaitannya dengan urusan persepakbolaan Indonesia, pun dengan klub asal Pulau Dewata, Bali United.
Kedatangannya ke rumah sakit itu rupanya karena ada salah satu anaknya yang mengalami cedera.
TIdak diketahui pasti anak yang cedera tersebut Guillem Laporta i Echevarría, Joan Laporta i Echevarría, atau Pol Laporta i Echevarría.
Hal ini dibenarkan oleh Dokter BIMC Hospital yang menangani anak Joan Laporta dr. Cokorda Oka Dharmayuda, Sp.OTK(K) yang juga mantan Ketua Askab PSSI Gianyar.
dr. Cok ditunjuk untuk menangani karena memang keterampilannya menangani cedera atlet dan pesepakbola.
“Yang jelas, saya yang ditunjuk untuk menangani anaknya Joan Laporta, kalau nama anaknya saya lupa, ujar dr. Cok kepada awak media, pada Senin 8 Januari 2023.
Dia menjelaskan, kedatangannya ke BIMC Hospital sudah beberapa hari yang lalu untuk penanganan cedera anaknya, namun setelah itu penanganan dilanjutkan oleh tim dokter FC Barcelona.
“Kebetulan kami di tim dokter sudah melakukan penanganan saat itu, kalau tidak salah pekan lalu. Untuk tindakan selanjutnya, akan ditangani langsung oleh dokter tim FC Barcelona,” ujar dia.
Lantas apa saja yang didiskusikan antara dr. Cok dengan Joan Laporta. Dokter Cok mengungkapkan, bahwa Joan Laporta mengapresiasi penanganan cedera anaknya yang dilakukan di BIMC Hospital, rumah sakit di Bali itu.
Bahkan, sambil bergurau, Joan Laporta menyebut akan membawa punggawa FC Barcelona untuk berobat ke Bali saat cedera.
“Dia apresiasi dokter di Bali dan sambil bergurau, akan menyuruh pemain di Barcelona yang cedera untuk berobat ke Bali,” tuturnya.
“Mungkin hanya candaan, tapi seandainya benar, tentu akan menjadi sebuah kebanggan tersendiri kan. Tidak ada yang tidak mungkin,” pungkas dr. Cok. (bam)