IPOL.ID – Hujan dengan intensitas tinggi membuat debit air Sungai Mawomba meluap hingga merendam sebagian permukiman warga di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, Minggu (21/1). Dalam peristiwa itu mengakibatkan satu warga meninggal dunia usai terbawa arus banjir.
Merujuk data dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Senin (22/1) sekitar pukul 12.00 WIB, banjir mulai berangsur surut di beberapa titik. Sebelumnya banjir sempat melanda empat desa, antara lain Desa Mawomba di Kecamatan Tojo Barat, Desa Bahari, Desa Tayawa dan Desa Lemoro di Kecamatan Tojo.
Sehingga sebanyak 553 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Banjir juga berdampak pada 553 rumah, 7 unit di antaranya hanyut terbawa arus. Selain itu, masjid, tiga unit fasilitas pendidikan dan 1 unit puskesmas pembantu turut terdampak, serta akses jalan Trans Malino (Morut -Tayawa) terputus.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una langsung turun ke lokasi terdampak guna melakukan penanganan, kaji cepat dan berkoordinasi dengan aparat terkait penanganan lebih lanjut.
Kondisi terkini masyarakat dan tim gabungan melakukan pembersihan sisa material banjir di rumah masing-masing. Dilaporkan terdapat 5 KK yang rumahnya rusak berat diterjang banjir, terpaksa mengungsi ke rumah ibadah di Desa Tayawa.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan dengan itensitas sedang hingga lebat disertai petir/kilat dan angin kencang pada siang sampai dini hari di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una dan sebagian wilayah Provinsi Sulawesi Tengah untuk esok hari (23/1) dan lusa (24/1).
Sementara, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat khsususnya bagi wilayah rawan bencana banjir seperti di sekitar daerah aliran sungai, agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.
Upaya mitigasi yang bisa dilakukan antara lain membersihkan secara rutin saluran air dan sungai untuk meminimalisir terjadinya penyumbatan, penyempitan dan pendangkalan sungai yang mengakibatkan debit air sungai meluap saat hujan deras terjadi.
“Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih dari satu jam dan jarak pandang sekitar 100 meter ke depan tak terlihat, masyarakat sekitar DAS rawan banjir atau lereng tebing segera keluar rumah dan cari lokasi lebih aman,” pungkas dia. (Joesvicar Iqbal)