Pendakian ke puncak Gunung Kilimanjaro melalui rute-rute yang berbeda akan membawa Anda melalui berbagai ekosistem yang beragam.
Mulai dari hutan hujan di kaki gunung, hingga sabana, dan akhirnya terjal di ketinggian tinggi, Anda akan melihat perubahan yang dramatis dalam keanekaragaman hayati.
Anda mungkin akan melihat sejumlah besar spesies tumbuhan dan hewan, termasuk primata seperti kera Colobus dan baboon, burung-burung yang langka, seperti tusker Enggano Thrush dan spesies bunga Edelweiss yang langka.
Sebagaimana kebanyakan gunung di dunia, Kilimanjaro memiliki tujuh jalur pendakian resmi, di antaranya: Machame, Marangu, Rongai, Lemosho, Umbwe, Shira dan Mweka (hanya untuk turun). Pada Januari 2006 lalu, pemerintah Tanzania menutup rute pendakian Western akibat longsor batu yang menyebabkan 4 orang pendaki tewas ketika mereka sedang berkemah di Arrow Glacier. Longsor diperkirakan terjadi akibat pecahan bebatuan di daerah tersebut yang tidak lagi membeku secara permanen.
Gunung Kilimanjaro sendiri sebelumnya dilapisi salju yang tebal. Menurut laporan SVS NASA, Gletser yang menyelimuti puncak gunung ini sejak 11.700 tahun yang lalu semakin menipis. Dibandingkan dengan abad lalu, volume es di puncak Kilimanjaro sudah berkurang lebih dari 80 persen.