IPOL.ID – Aktivitas sejumlah petugas SPBU di Jalan Tebet Barat Dalam II, Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan, berhenti sementara. Menyusul pihak pengelola SPBU swasta itu disebut bakal memberi uang santunan pada satu keluarga yang tertimpa tembok pembatas pom bensin tersebut.
Terpantau ipol.id, pada Minggu (21/1/2024) sore, aktivitas SPBU dengan nomor 34.128.04 berhenti sementara. Kepolisian Polsek Tebet tampak berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian di SPBU tersebut.
Sebuah tiang listrik di lokasi yang ikut terdampak tembok roboh pun terlihat miring bersamaan kabel-kabelnya. Dikhawatirkan tiang listrik tersebut jatuh dan membahayakan para pengguna jalan, karena posisinya yang sudah tampak kemiringan.
Informasi yang dihimpun, pihak SPBU swasta tersebut akan memberikan sejumlah uang bantuan sekitar Rp20 juta rupiah pada keluarga korban.
Kapolsek Tebet, Kompol Murodih mengatakan, berdasar keterangan pengelola SPBU bakal memberi uang sekitar Rp20 juta kepada pihak keluarga korban atas kejadian mengakibatkan korban jiwa dan luka itu.
“Disampaikan tadi ada yang namanya untuk belasungkawa, duka. Saya tanya jumlahnya berapa, kurang lebih Rp20 jutaan, begitu,” ujar Murodih ditemui di kawasan Tebet.
Uang tersebut diberikan untuk pihak keluarga dari tiga korban tembok roboh yang meninggal dunia yakni pasangan suami istri pedagang gado-gado Samedi Irianto, 80, dan Thio Cin Nio, 72, anak Ami Kusuma Dewi, 30.
Kemudian anak dari Ami Kusuma juga menjadi korban yakni Fabian, 10, luka kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tebet akibat tertimpa reruntuhan tembok dengan tinggi sekitar 4 meter dan panjang 15 meter.
“Untuk (korban) luka (kondisinya) tidak terlalu serius, masih bisa ditangani dokter,” terang Kapolsek.
Lebih jauh mengenai penanganan kasus, Murodih menegaaskan, jajaran Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Tebet masih melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab kejadian.
Memastikan ada atau tidaknya unsur kelalaian dalam kasus robohnya tembok dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi-saksi, termasuk dari pihak pengelola SPBU.
Berdasar pemeriksaan awal beberapa waktu sebelum kejadian pengelola SPBU sudah memiliki kekhawatiran dengan kondisi tembok dan sempat melakukan pengecekan.
“Ada kemiringan, (bagian tembok) yang tersisa saja kita lihat ada kemiringan. Kondisi seperti itu di lapangan. Karena kontrolnya juga mungkin kurang dari yang punya,” tukasnya.
Sebelumnya, keempat korban tertimpa tembok SPBU ketika berada pada warung gado-gado milik Thio yang berada di tepi Jalan Tebet Barat Dalam II berbatasan dengan twmbok pada Minggu (21/1) sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat kejadian kondisi warung gado-gado tersebut dalam kondisi tutup, namun keempat korban sedang ngobrol untuk mempersiapkan kondisi warung dan akan menjajakan dagangannya pada esok hari, Senin (22/1) hari ini.
Letak warung gado-gado yang berada tepat di belakang tembok SPBU membuat keempat korban tidak sempat menyelamatkan diri sehingga tertimpa reruntuhan material batu dan beton. Kejadian itu begitu cepat hingga keempat korban cepat dievakuasi oleh sejumlah warga sekitar. (Joesvicar Iqbal)