IPOL.ID – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan sejumlah ruas jalan tergenang air. Seperti halnya di kawasan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (29/2/2024).
Terpantau juga pada Kamis siang tadi di depan akses keluar Pasar Induk Kramat Jati sekitar halte busway Transjakarta genangan terjadi di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur. Meski demikian, air berangsur surut di lokasi.
“Pas di dekat halte busway Pasar Induk Kramat Jati genangan sempat memacetkan arus kendaraan di Jalan Raya Bogor mengarah Kramat Jati, tapi memang tumben macetnya panjang gak biasanya,” kata pengendara motor Muhamad, 35, karyawan swasta di Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Kamis (29/2/2024).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menerjunkan tim gabungan untuk merespon banjir yang menggenangi sejumlah titik di DKI Jakarta, sejak Kamis pagi tadi.
Berdasarkan data hingga pukul 13.00 WIB BPBD DKI Jakarta mencatat ada 38 ruas jalan dan delapan RT yang tergenang dengan ketinggian mulai dari 10 sentimeter hingga 120 sentimeter. Lokasi dengan genangan tertinggi berada di kawasan permukiman warga di Kelurahan Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, setinggi 120 sentimeter (cm).
Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang mengatakan, kendati genangan tertinggi ada di permukiman warga namun mayoritas lokasi yang tergenang berada di jalan.
“Siang ini masih terjadi genangan dan kami sedang menerjunkan personel ke lokasi. Hujannya saat ini berfokus di utara Jakarta dan sebagian wilayah utara Jakarta Timur. Di Rawa Terate paling tinggi 120 cm, kita sudah berkoordinasi dengan Ditpolairud (Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara) untuk menyiagakan perahu karet disana tapi belum ada evakuasi tapi personel sudah stand by,” ujar Michael pada awak media di Jakarta, Kamis.
Michael menambahkan, untuk menangani banjir tersebut BPBD DKI Jakarta telah menerjunkan personel ke lokasi bersama perangkat daerah lainnya. Pihaknya juga mengerahkan pompa air bergerak (mobile pump) untuk melakukan penyedotan di lokasi tergenang dan memastikan tali-tali air di lingkungan dan jalan berfungsi dengan baik.
“Merujuk laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memang mayoritas banjir sebagian besar karena dipicu curah hujan yang tinggi, dini hari tadi berdasarkan laporan BMKG tergolong hujan ekstrem dengan intensitas 157,4 milimeter per hari. Kami ingin memastikan genangan cepa surut dan tidak ada sumbatan di pintu-pintu air,” tutup Michael. (Joesvicar Iqbal)