IPOL.ID – Suksesnya penyelenggaraan pesta demokrasi di Indonesia setiap lima tahun sekali, tidak terlepas dari peran dari Panitia Pemungutan Suara (PPS), yang bertugas mengumpulkan hasil perhitungan suara dan menyosialisasikan penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) kepada masyarakat.
Melihat kian pentingnya peran tersebut, BPJS Kesehatan turut memberi dukungan dengan melakukan skrining kesehatan dan memastikan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dimiliki oleh setiap petugas Pemilu termasuk PPS.
Salah satunya seorang anggota PPS bernama Qurrati Ainina (31). Nina sapaan akrabnya ini mengaku sudah ditugaskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) wilayah kerjanya sejak Januari 2023.
Ketika ditanya mengenai perlindungan kesehatan, dari awal bertugas ia sudah terdaftar sebagai peserta JKN dan telah mendapatkan skrining kesehatan dari BPJS Kesehatan yang bertujuan untuk mencegah risiko jatuh sakit saat bekerja.
“Sekarang kita sebagai anggota PPS bisa bekerja lebih fokus ya, karena sudah punya BPJS Kesehatan yang jadi penjamin kalau salah satu dari kami ada yang sakit, jadi ga perlu khawatir lagi. Untuk antisipasinya, sebelum penyelenggaraan Pemilu ini dimulai, kami juga sudah diberikan link skrining kesehatan untuk mengetahui risiko penyakit bawaan, alhamdulillah hasil skrining saya baik ya, tapi tetap disarankan menjaga kesehatan dengan istirahat cukup dan memenuhi kebutuhan gizi dari makanan,” ujar Nina, Sabtu (17/2).
Nina mengungkapkan pekerjaan sebagai PPS memiliki tingkat kesibukan yang luar biasa, karena aktifitas yang dilakukan sudah dimulai jauh sebelum acara puncak pesta demokrasi digelar.
Karenanya sangat sesuai mereka memiliki kepastian perlindungan kesehatan, bukan hanya petugas PPS, namun juga seluruh elemen penyelenggara Pemilu di Indonesia.
Beralih membahas pengalaman pribadinya sebagai masyarakat umum yang menjadi bagian dari Program JKN, ia menyebutkan sudah cukup sering terbantu ketika butuh layanan kesehatan.
“Kalau manfaat dari jaminan BPJS Kesehatan ini sudah lama saya rasakan, seperti untuk berobat ringan ke klinik saat lagi sakit kepala, atau lagi ngerasa gak enak badan juga saya langsung aja ke klinik bawa kartunya. Bahkan pada tahun 2020 ketika saya melahirkan anak pertama dengan metode operasi caesar, BPJS Kesehatan sangat membantu dari segi pembiayaan, karena seluruhnya ditanggung dan kami gak perlu mengeluarkan uang sama sekali, momen itu sangat berkesan buat saya dan keluarga,” kata Nina.
Lebih spesifik menjelaskan pengalamannya, Nina mengungkapkan pelayanan dari pihak klinik ataupun rumah sakit tempatnya mendapatkan pengobatan sangatlah memuaskan.
Setiap petugas medis dan non medis tetap menjaga profesionalismenya, baik itu kepada pasien umum maupun pasien pengguna JKN, terlebih ketika dirawat pasca melahirkan, dirinya merasa nyaman layaknya di rumah sendiri berkat ruang penginapan yang bersih dan wangi, ditambah lagi dengan makanan dan obat yang rutin diberikan kepadanya.
“Pokoknya sih selalu puas ya selama pakai BPJS Kesehatan mau itu di klinik atau rumah sakit, semuanya sama baiknya, terutama waktu dirawat setelah melahirkan itu, betah banget disana, suster dan dokternya ramah-ramah, bikin cepat sembuh rasanya. Namun perlu jadi catatan juga buat kita sebagai peserta BPJS Kesehatan, ketika mau dapat layanan seperti cerita saya itu, syaratnya status peserta harus aktif dan mengikuti prosedur layanan yang berlaku, cukup simpel dan gak menyulitkan kok,” pungkasnya.
Pada akhir wawancara, Nina kembali berbicara dari sudut pandang anggota PPS, ia mengapresiasi langkah taktis dari KPU, BPJS Kesehatan dan seluruh pihak untuk menjaga kesehatan dan memberi perlindungan kepada petugas Pemilu Tahun 2024 ini.
Ia berharap pesta demokrasi yang masih berlanjut pada tahap perhitungan suara ini dapat tetap berjalan lancar kedepannya, serta tidak menemui kondisi yang tidak menyenangkan, khususnya dari unsur petugas Pemilu itu sendiri. (Irma)