Sebagai gambaran, meskipun letusan gunung berapi berkontribusi pada peningkatan CO2 di atmosfer, aktivitas manusia melepaskan sejumlah CO2 yang setara dengan letusan Gunung St. Helens yang dihasilkan setiap 2,5 jam dan letusan Gunung Pinatubo dua kali sehari.
Letusan paling signifikan berasal dari gunung berapi super seperti Yellowstone atau Gunung Toba, yang sangat jarang meletus, sekitar setiap 100 hingga 200ribu ittahun atau lebih. Namun, total emisi CO2 tahunan dari aktivitas manusia setara dengan satu atau lebih letusan super sebesar Yellowstone yang terjadi setiap tahunnya. Intinya, emisi CO2 dari aktivitas manusia jauh melebihi emisi dari gunung berapi.
Para ilmuwan iklim menyebutkan letusan gunung berapi untuk membantu kita memahami dan menjelaskan periode pendinginan singkat dalam sejarah bumi. Kira-kira setiap beberapa dekade, letusan gunung berapi, seperti Gunung Pinatubo atau El Chichón, melepaskan sejumlah besar partikel dan gas. Beberapa partikel dan gas ini untuk sementara menghalangi sinar matahari sehingga menyebabkan periode pendinginan global yang singkat. Meskipun dampak ini biasanya hilang setelah 1 hingga 2 tahun, dampaknya akan terasa di seluruh dunia.