Sebagai perbandingan, pemanasan yang disebabkan oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil, akan bertahan selama ribuan tahun.
Hal senada juga dipaparkan vulkanolog Mirzam Abdurrachman, dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. Ia mengungkapkan terdapat tiga faktor utama mengapa gunung api bisa meletus, yaitu pertama karena kondisi di bawah dapur magma, kedua kondisi di dalam dapur magma, dan ketiga kondisi di atas dapur magma atau permukaan gunung.
“Jadi pada prinsipnya gunung api meletus itu terjadi karena ada ketidakstabilan di dalam dapur magma. Karena ketidakstabilan tersebut kemudian dikonversikan menjadi letusan,” ujarnya dilansir itb.ac.id.
Mirzam menjelaskan faktor pertama, yaitu kondisi di bawah dapur magma. Hal ini berkaitan dengan adanya pasokan (supply) magma baru. Proses tersebut berkaitan dengan proses geologi di mana adanya subduksi, palung, adanya pemekaran lantai samudra, dan terdapat titik panas. Selama proses tektonik tersebut bekerja maka proses pembentukan pasokan magma baru akan terjadi.