IPOL.ID- Film dokumenter berjudul Dirty Vote dianggap halusinasi karena hal yang terlihat di dalam film terkait desain kecurangan Pemilu 2024 ini sudah menjadi pengetahuan umum.
Hal tersebut disampaikan Founder Orde Muda, Fathul Nugroho. “Ini lebih kepada omong kosong karena hal yang disampaikan itu adalah yang bersifat umum, layaknya seminar online tanpa peserta, dan tidak ada hal yang sifatnya investigatif. Artinya mereka mem-framing ini menjadi ilusi seolah-olah ada kecurangan”, ujar Fathul.
Menurut Fathul, tidak ada indikasi kecurangan pada pesta demokrasi lima tahunan ini. Sebab, semua tahapan dan teknis sudah dijalankan secara transparan dan sudah diawasi oleh berbagai pihak baik KPU, Bawaslu, dan masyarakat.
“Sebetulnya pemilu ini berjalan lancar mulai dari persiapan secara teknis, kemudian debat kandidat, dan pelaksanaan kampanye baik secara tertutup maupun secara terbuka. Dan ini semua lancar-lancar saja,” kata Fathul.
Founder Orde Muda ini menambahkan bahwa film tersebut adalah lebih banyak berisi opini pribadi dari para aktor yang coba dipaksakan kepada pada pemirsa, namun hal ini tidak akan bisa mempengaruhi pilihan masyarakat, karena hampir semua pemilih sudah menentukan pilihannya, apalagi H-3 sebelum coblosan.
“Dan akhirnya di masa tenang ini mereka mem-framing seolah-solah terjadi kecurangan. Padahal saya sudah keliling ke berbagai daerah bertemu dengan anak-anak muda dan mahasiswa. Mereka semua semangat bahwa pilpres kali ini adalah yang paling demokratis”, imbuh Fathul.
Fathul meyakini bahwa partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 ini akan tinggi. “Dan kita yakin partisipasi pemilih akan tinggi sekitar 80 persen. Dan ini menjadi catatan sejarah bahwa partisipasi pemilih akan sangat tinggi terutama dari milenial dan genZ. Jadi film ini adalah halusinasi dan omong kosong belaka”, tutur Fathul, Founder Orde Muda.
Gerakan Orde Muda merupakan gerakan intelektual yang digagas untuk mengajak anak muda Indonesia, terutama mahasiswa untuk mengambil peran strategis dalam pembangunan bangsa baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik. (Sol)