IPOL.ID – Lima pembantu rumah tangga (PRT) di Jalan Jatinegara Timur II, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, tidak hanya mengalami kekerasan fisik. Bahkan para PRT itu tidak diberikan makanan layak hingga kerja mijit majikan sampai jam 04.00 WIB.
Informasi yang dihimpun ipol.id, kelima korban seluruhnya tercatat sebagai perempuan berusia di bawah 18 tahun itu juga dipaksa bekerja di luar batas oleh majikannya tanpa diberi makanan layak.
“Contohnya disuruh memijit tuannya itu sampai jam 05.00 WIB, makanan juga dibatasi,” ujar Kepala Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKP Sri Yatmini dikonfirmasi ipol.id, Minggu (18/2).
Lantaran dipaksa bekerja secara tidak manusiawi itu menjadikan kondisi fisik kelima korban kurus-kurus, dan secara psikis mereka mengalami trauma hingga membutuhkan pemulihan trauma.
“Ya benar, kurus-kurus dan anak-anak korban masih di bawah umur, anak-anak korban kerja hingga larut kadang sampai jam 4 pagi mereka kerja mijit majikan dan kasih makan binatang peliharaan,” ungkap Sri.
“Anak-anak korban kini sudah dalam perlindungan kami, kami bawa ke dokter cek kesehatan, dan sekarang ada di rumah aman,” tambahnya.
Nah, sejak korban melarikan diri dari rumah majikan pada Senin (12/2) dini hari, mereka sudah mendapat layanan kesehatan untuk pemulihan, sekaligus visum untuk memastikan bentuk penganiayaan dialami mereka.
“Anak-anak ini kelihatan kurus. (untuk bentuk kekerasan dialami) nanti kami menunggu hasil VeR (Visum et Repertum) anak-anak itu ya, biarkan ahli yang menjelaskan,” kata Sri.
Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur menyatakan masih mendalami kasus, termasuk ada atau tidaknya unsur tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam kasus ini.
Berdasar penyelidikan sementara kelima korban dibawa dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, oleh seseorang dengan iming-iming gaji dan pekerjaan, lalu disalurkan ke rumah pelaku.
“Kami sudah menghubungi orangtua mereka, karena memang anak-anak ini harus dalam pendampingan. Tapi kami pastikan anak-anak dalam perlindungan kami dan semua lembaga,” tegas Sri.
Sebelumnya, lima orang pembantu rumah tangga (PRT) diduga kuat menjadi korban penganiayaan oleh majikannya. Kejadian dugaan kekerasan terjadi di Jalan Jatinegara Timur II, RW 02, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur.
Informasi yang dihimpun, kelima korban PRT yang seluruhnya merupakan perempuan asal Brebes, Jawa Tengah, dianiaya majikan di tempat kerjanya hingga mengalami luka pada sejumlah bagian tubuh.
Saksi mata, Vina, 39, mengungkapkan, kali pertama kejadian dugaan penganiayaan tersebut diketahui warga sekitar saat kelima korban melarikan diri dari rumah tempat mereka bekerja pada (12/2) sekitar pukul 02.30 WIB.
“Teman saya membangunkan saya, katanya di sebelah ada kejadian dan sudah ramai warga di lokasi. Pas saya cek ada lima perempuan, posisinya berbeda-beda, ada yang masih tersangkut di atas pagar, ada di genteng, dan ada yang sudah di bawah terluka,” terang Vina pada awak media di Jatinegara, Senin (12/2) siang.
Mendapati kelima korban dalam keadaan ketakutan dan menangis berupaya memanjat pagar dengan tinggi sekitar 2 meter yang dipasangi kawat berduri, warga sekitar bergegas menolong.
Namun karena kawat berduri dan adanya pecahan kaca di sekitar lokasi, dua orang korban mengalami luka saat berupaya memanjat pagar rumah majikannya tersebut.
Kedua korban yang terluka bergegas dibawa warga sekitar bersama aparat polisi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis akibat luka di tangan, kaki, dan kepala. (Joesvicar Iqbal)