Hadir pula Erma Yulihastin (peneliti Klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional /BRIN) sebagai penanggap.
Menurut Lestari, dampak perubahan iklim seperti angin puting beliung, banjir dan tanah longsor harus diwaspadai bersama. Fenomena cuaca yang kita hadapi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, sangat penting untuk didiskusikan.
Apalagi, tambah Rerie yang juga legislator Dapil II Jawa Tengah itu, isu pemanasan global diduga sangat berkaitan dengan munculnya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.
Upaya untuk melakukan mitigasi dan menyosialisasikan sejumlah fenoma alam yang terjadi, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus dilakukan agar masyarakat memahami dan mampu melindungi dirinya, keluarga, serta lingkungannya dari dampak perubahan iklim.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Laksmi Dhewanthi berpendapat perubahan iklim menyebabkan efek gas rumah kaca yang memicu pemanasan global.
Dampak pemanasan global yang terjadi saat ini, tambah Laksmi, adalah peningkatan suhu bumi sebesar 1 derajat Celcius. Bila tidak melakukan upaya apa-apa, tambah dia, akan terjadi peningkatan suhu bumi 1,5 derajat Celcius hingga 2 derajat Celcius.