Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, keteladanan karakter pemuda Islam juga dapat ditemukan referensinya dalam Al Qur‘an. Misalnya tentang kisah Ashabul Kahfi, sebagaimana dituliskan dalam surat Al Hujurat, tentang beberapa pemuda yang memiliki keteguhan dan integritas moral yang tidak mudah “tergadai“ oleh tekanan otoritas penguasa. Para pemuda ini tidak menjual murah keimanan mereka, atau terbuai oleh kenyamanan hidup.
“Dalam konteks ke-Indonesiaan, seiring perkembangan zaman, peran pemuda Islam dalam pembangunan juga semakin signifikan. Pemuda Islam dituntut untuk dapat menempatkan diri dalam menjalankan berbagai peran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila serta Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, sebagai kekuatan moral, pemuda Islam diharapkan mampu memberikan keteladanan akhlak, sikap dan perilaku yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Penguatan komitmen generasi pemuda Islam sebagai kekuatan moral ini terasa kian penting, karena seiring dengan pesatnya laju modernitas zaman, tantangan dalam menghadapi dekadensi moral generasi muda bangsa akan semakin kompleks dan dinamis.