IPOL.ID – Pascabencana banjir Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tim gabungan penanganan darurat terus melakukan upaya percepatan pemulihan lingkungan. Salah satunya melalui pengasapan atau fogging menyasar permukiman warga terdampak.
Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Tri Handayani mengatakan, kegiatan pengasapan dilakukan sejak Sabtu (24/2) lalu, mengantisipasi penyebaran wabah penyakit pascabanjir. Rencananya, pengasapan bakal dilaksanakan di 18 desa terdampak.
“Kami bagi satu hari itu empat tim untuk melakukan fogging di satu desa. Sejak hari Sabtu (24/2) hingga Senin (26/2) sudah dilakukan fogging di lima desa, diantaranya di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar dan targetnya sama dengan dekontaminasi yaitu sebanyak 18 desa,” terang Tri pada awak media, Selasa (27/2).
Dia menjelaskan, selain pengasapan, kegiatan dekontaminasi dengan penyemprotan desinfektan sebelumnya telah dilakukan. Dekontaminasi merupakan upaya mengurangi dan menghilangkan kontaminasi mikroorganisme.
Antara lain, pada ruang, lingkungan, bahan, dan peralatan melalui aktivitas disinfeksi atau upaya mengurangi dan menghilangkan jumlah mikroorganisme pathogen, penyebab penyakit dengan cara fisik dan kimiawi.
Menurut Tri, dua kegiatan itu sekarang menjadi fokus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Demak. Mengingat pascabanjir potensi penularan wabah penyakit menjadi rentan terjadi, dipicu terkontaminasinya permukiman warga dengan sampah banjir.
“Karena memang semua isi rumah jadi sampah tidak ada yang kepakai, di rumah juga isinya lumpur sehingga dekontaminasi dan pengasapan ini penting. Tahapannya memang idealnya sampah (di lingkungan) dibersihkan dahulu, kemudian kita desinfektan baru fogging untuk saat ini dekontaminasi sudah, tinggal fogging kita kejar,” beber Tri.
Sebelumnya juga disampaikan pemulihan lingkungan terus didorong pemerintah pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui pendampingan Posko Terpadu Penanganan Darurat Banjir Demak.
Pemulihan lingkungan ini jadi salah satu tahapan menuju masa transisi dari darurat menuju rehabilitasi dan rekonstruksi. Pada Senin (26/2), berdasar pantauan petugas di lapangan, banjir menyisakan genangan di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar sudah surut.
Selain itu, merujuk Laporan Situasi Terkini Penanganan Darurat Banjir Demak, per Senin (26/2) menunjukkan empat kecamatan yaitu Kecamatan Karanganyar, Gajah, Demak, dan Mijen sudah tidak ada pengungsi.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana terus mendorong percepatan pemulihan lingkungan pascabanjir menerjang Kabupaten Demak. Hal itu merupakan upaya sebelum memasuki masa transisi dari darurat menuju rehabilitasi dan rekonstruksi,” tutup Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. (Joesvicar Iqbal)
Pasca Banjir Demak, Pemerintah Antisipasi Wabah Penyakit dengan Fogging dan Dekontaminasi
