IPOL.ID – Angin puting beliung yang terjadi menerjang wilayah Kabupaten Sumedang dan Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (21/2/2024) pukul 17.15 WIB, mengakibatkan ratusan rumah warga, toko dan belasan pabrik rusak hingga pohon tumbang.
Berdasarkan pemutakhiran data dampak dari puting beliung, kerusakan ratusan rumah warga di Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan di wilayah Sumedang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menerangkan, satu hari setelah terjadinya angin puting beliung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat hingga kini masih melakukan pendataan di lapangan.
Pemutakhiran data per Kamis (22/2/2024) sekitar pukul 10.00 WIB, BPBD Kabupaten Bandung mencatat rumah rusak sebanyak 493 unit. Kerusakan rumah warga yang terjadi pada tingkat rusak ringan hingga berat.
“Rincian rumah rusak di wilayah Kabupaten Bandung, yaitu rumah rusak ringan sebanyak 223 unit, rusak sedang 119 dan rusak berat 151. Selain rumah, tercatat 18 bangunan pabrik dan toko terdampak puting beliung pada Rabu kemarin,” jelas Abdul Muhari pada awak media, Kamis (22/2/2024).
Sedangkan dampak korban jiwa, BPBD Kabupaten Bandung mencatat adanya 422 Kepala Keluarga (KK) atau 1.359 jiwa terdampak. Korban luka-luka mencapai 21 jiwa. Namun demikian, tidak ada korban meninggal dunia akibat puting beliung tersebut.
Kerusakan di Kabupaten Sumedang sebanyak 10 unit dengan tingkat kerusakan sedang. Di sisi lain, bangunan pabrik terdampak sebanyak 13 unit. Warga terdampak di kabupaten itu ada sebanyak 412 KK, korban luka-luka 12 jiwa serta mengungsi 21 KK atau 74 jiwa.
Batalyon 330 dan Kementerian Sosial mendirikan tenda bagi warga yang mengungsi sementara. Mereka berasal dari Kampung Situbuntu, Desa Mangun Arga, Kecamatan Cimanggung. Sejumlah warga juga mengungsi ke musala setempat.
Hingga kini, BPBD Kabupaten Sumedang dan Bandung masih melakukan upaya pembersihan puing-puing bangunan dan sejumlah pohon tumbang. Pembersihan dibantu personel Basarnas, TNI-Polri, aparat desa dan kecamatan serta warga sekitar lokasi terdampak.
Selain pembersihan di lokasi terdampak, para personel juga melakukan pendataan serta asesmen kebutuhan terhadap situasi terkini pascabencana.
Sementara, BPBD Provinsi Jawa Barat telah berkoordinasi dengan wilayah terdampak. Personel BPBD provinsi turut membantu BPBD kabupaten untuk melakukan asesmen di lapangan. Pihaknya juga memberikan bantuan terpal yang digunakan untuk menutup atap secara darurat.
“Bantuan terpal diberikan untuk menutup atap,” terangnya. (Joesvicar Iqbal)