Yulianah pun menyampaikan terima kasih kepada LPEI yang selama ini bersedia memberikan pendampingan Jakarta Candle. Yulianah mendapat program pelatihan agar usaha rintisannya bisa ekspor. Tak hanya itu, LPEI selama ini juga memberikan program digital marketing.
“Aku dapat promosi juga dari LPEI/CPNE, tentang cara bagaimana kita dapat klien, handle klien. (Jadi) promosinya benar-benar kena banget, sampai buyer kepoin IG (instagram, red) kita,” ujarnya.
Yulianah sendiri telah mengembangkan ekspansi bisnisnya yang dirintis sejak tahun 2011. Berawal dari modal Rp 5 juta dan kapasitas produksi 50-100 lilin hias, kini bisnisnya secara rata-rata mampu meraup omzet lebih dari Rp 550 juta-700 jita per tahun.
Dengan membawa sentuhan lokal dan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia seperti kayu manis, kembang pekak, kopi, hingga motif batik, Yulianah lewat Jakarta Candle mampu menarik minat pembeli di dalam maupun luar negeri.(Yudha Krastawan)