Bulu khas itu tidak lebar, tetapi sangat lembut dan seperti teranyam pada sayapnya. Panjang bulu khas bisa mencapai 15 cm, dan hanya menjulur pada saat-saat tertentu yang diinginkan burung. Biasanya, si jantan akan menjulurkan bulu khasnya saat fajar menyingsing, saat melakukan atraksi di puncak pohon untuk menarik perhatian pasangannya.
Bulu khas hanya dimiliki burung jantan. Burung betina tidak memilikinya. Bahkan warna bulu betina cenderung monoton, didominasi warna cokelat zaitun. Selain itu, postur betina juga lebih kecil daripada burung jantan. Tetapi bulu ekornya justru lebih panjang.
Kaki burung bidadari berwarna kuning kemerahan, sedangkan paruh berwarna seperti tanduk, dan matanya hijau seperti buah zaitun.
Burung bidadari mendiami kawasan hutan di Tanah Putih, Gunung Gamkonora, hutan Domato (Halmahera Barat), hutan Labi-labi di area Taman Nasional Aketajawe, hutan Lolobata (Halmahera Timur). Selain kawasan tersebut, burung bidadari terkadang bisa ditemui di kawasan hutan Wasiley (Halmahera Tengah), Gunung Sibela dan Pulau Bacan (Halmahera Selatan).