Harapan terakhir Merah Putih, unggulan kedua, Johanna Nesya Rose Jaya akan meladeni wakil Negeri Tiongkok, Mengxi Sun di babak semi final.
“Semoga kali ini bisa menang. Dia (Mengxi) pemain yang pukulannya kenceng. Jadi aku akan ngebuka lapangan. Karena susah kan ya buat main cepat sambil berlari mengejar bola,” tutur Johanna, siswi SMP Negeri 1 Bendosari, Sukoharjo.
Di perempat final, Johanna mengatasi kompatriotnya, Getsa Zainine 6-0 7-5. Sedangkan Mengxi menepikan Kazakhstan, Yeva Kim, 6-1 6-0.
Visi Bermain Jadi Pembeda Atlet Indonesia dan Tiongkok
Martin menilai dominasi perwakilan Asia Timur, terutama Tiongkok, merupakan suatu hal yang wajar. Petenis-petenis Tiongkok, menurutnya, menunjukkan keunggulan fisik maupun teknik. Ini pun terlihat dari level junior hingga senior
“Tiongkok ingin memertahankan statusnya di papan atas tenis dunia. Jadi, dominasi ini tidak mengejutkanku sama sekali. Apalagi, di turnamen ITF atau ATF di Asia, sudah pasti petenis Tiongkok akan menyesakinya. Saat ini, ada terlalu banyak pemain Tiongkok yang baru memulai karirnya sebab mereka tidak bertanding selama pandemi. Dua sampai tiga tahun lalu, mereka hanya berlatih di dalam negeri,” ujar Martin.