“Menegaskan pentingnya implementasi terhadap hadits, sesama muslimin saling menguatkan. Satu sisi ada kesedihan mendalam ada gerakan internasional yang ingin merusak Sudan. Menginginkan kekayaan alam Sudan,” tambahnya.
Dalam sejarah kenegaraan (Sudan) adanya kudeta militer beberapa waktu lalu. Merupakan hal yang aneh, belum pernah terjadi perempuan, pasar dan masjid dirusak oleh kelompok yang ingin memecah belah Sudan.
“Kondisi politik merusak negara kami, Sudan,” kata Yasir.
Sehingga pada hari ini masyarakat Sudan membutuhkan bantuan seperti obat-obatan, medis, maupun alat kesehatan.
Pihaknya melihat ada inisiatif cepat dari Pemerintah Indonesia, rasa kecintaan rakyat Indonesia dengan Sudan itu lebih penting dari pada bantuan itu sendiri.
“Berharap di masa datang (kerja sama) ini menguatkan pentingnya zakat di masa depan. Menjadi penting literasi, pengembangan zakat sebagai bahan kajian,” tukasnya.
Sementara itu, Direktorat Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Fungsional Diplomat Madya, M. Sahrul Murajjab juga turut memberikan tanggapan atas upaya kemanusiaan ini.