IPOL.ID – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau permukiman warga RW 01, Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (18/3).
Didampingi Direktur Utama Perumda PAM, Jaya Arief Nasruddin kedatangan orang nomor satu di Jakarta itu dalam rangka memastikan kondisi akses air bersih bagi warga sekitar.
Dikatakan Heru bahwa saat ini Perumda PAM Jaya telah memasang akses air bersih di RW 01, Kamal Muara, untuk kebutuhan 3.000 Kepala Keluarga (KK) dari 4.000 KK yang ditargetkan.
Heru menilai, kehadiran akses pipa baru ini telah mengurangi beban pengeluaran bagi warga sekitar untuk membeli air bersih.
“Hingga kini, kita masih proses pengerjaan untuk 1.000 KK yang tersisa, dan ini sedang berlangsung, kurang lebih proses perampungannya sekitar satu bulan dari saat ini. Dengan begitu, tentu memberikan kemudahan bagi warga, karena selama ini biasanya warga membeli air gerobak sehari seharga 10.000 hingga 15.000 rupiah, dan itu tergantung pemakaian,” tuturnya.
Lebih jauh, Heru Budi mengungkapkan jika biaya air bersih yang dikeluarkan warga untuk pemenuhan air bersih sebelum terpasang pipa PAM Jaya mencapai Rp.400.000 rupiah per bulan. Dengan menggunakan air bersih dari PAM Jaya, maka warga dapat menghemat pengeluaran.
“Jadi, rata-rata saya tanyakan biaya yang dikeluarkan warga pada umumnya dalam sebulan menggunakan air PAM Jaya itu di kisaran Rp 120.000 hingga Rp 150.000. Separuhnya (dari harga air gerobak). Bahkan, bisa lebih murah lagi, tergantung pemakaian,” katanya.
Selanjutnya, Heru juga menjelaskan bahwa saat ini masih terdapat berbagai kawasan yang berpotensi mengalami krisis air di ujung pesisir Jakarta. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta melalui Perumda PAM Jaya tengah gencar menanggulangi permasalahan tersebut, terutama agar siap menghadapi musim kemarau.
“Contohnya seperti di sekitar Cilincing, Marunda dan Muara Baru, itu akan kita prioritaskan. Saat ini, pipanisasi yang telah dikerjakan PAM Jaya untuk memenuhi akses air bersih warga Jakarta sekitar 69 persen, yang mana masih perlu dilakukan perbaikan pipa sekunder dan primer,” tutupnya. (Sofian)